![]() |
| Foto : Humas Persatuan Wartawan Online (PWO) Kota Langsa, Bang Koboy |
LANGSA | BATANEWS
Sejumlah wartawan di Kota Langsa menjadi korban banjir besar yang melanda wilayah tersebut sejak 26 November 2025. Para jurnalis yang selama ini berada di garda terdepan dalam menyebarkan informasi publik kini turut terdampak, kehilangan peralatan kerja, dan mengalami kesulitan untuk kembali beraktivitas.
Humas Persatuan Wartawan Online (PWO) Kota Langsa, Bang Koboy, menyampaikan bahwa pihaknya meminta perhatian dan solidaritas dari Wali Kota Langsa, Jefri Sentana S. Putra, S.E., serta pemerintah pusat agar tidak mengabaikan kondisi para wartawan terdampak.
“Kami berharap pemerintah Kota Langsa dapat memberikan fasilitas dan dukungan bagi wartawan yang terkena dampak banjir agar kami bisa kembali bekerja dengan baik dan tetap menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujar Bang Koboy, Minggu (7/12/2025).
Wartawan Kehilangan Peralatan Kerja Akibat Banjir
Banjir yang melanda Kota Langsa tidak hanya merusak permukiman warga, tetapi juga menghancurkan peralatan kerja milik sejumlah wartawan seperti kamera, laptop, kendaraan operasional, serta dokumen penting.
Kondisi tersebut membuat aktivitas jurnalistik di beberapa wilayah sempat terhenti. Padahal, para wartawan selama ini menjadi mitra utama bagi TNI, Polri, dan pemerintah daerah dalam menyampaikan informasi dan edukasi publik selama bencana.
“Kami juga korban bencana, tapi tetap berusaha menjalankan tugas kami sebagai penyampai informasi publik. Kami hanya berharap pemerintah menunjukkan empati dan membantu kami agar bisa kembali bekerja,” tambah Bang Koboy.
PWO Serukan Solidaritas dan Perhatian Pemerintah
PWO Kota Langsa berharap pemerintah dapat memberikan bantuan atau dukungan fasilitas untuk memulihkan aktivitas jurnalistik para wartawan terdampak, termasuk bantuan peralatan dan transportasi.
“Kami siap terus mendukung program pemerintah dan pemberitaan positif untuk masyarakat. Namun kami juga berharap pemerintah mendukung kami dalam situasi sulit ini,” pungkasnya.
Seruan solidaritas ini juga menjadi pengingat pentingnya memperhatikan kelompok profesi yang ikut terdampak bencana, termasuk insan pers yang berperan menjaga transparansi, edukasi publik, dan demokrasi di daerah.
📸 [Red]




