![]() |
| Foto : Kasus Muniwaris Tumangger Kepala Kampung Lae Balno, mengambang |
ACEH SINGKIL | BATANEWS
Kasus pengeroyokan berat terhadap Kepala Kampung Lae Balno, Muniwaris Tumangger, dan tokoh pemuda Sufriadi alias Ucok Uapat, resmi dilaporkan ke kepolisian. Namun, hingga hampir sepekan berlalu, belum ada satu pun pelaku yang diamankan, membuat masyarakat geram atas lambannya penanganan perkara tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (8/12/2025) sekitar pukul 18.15 WIB di Lamister Barutu, Desa Saragih, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Korban disebut dianiaya secara brutal oleh sekelompok orang hingga mengalami luka serius.
Laporan resmi telah diterima oleh pihak kepolisian berdasarkan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Nomor: STTPL/B/99/XII/2025 /SPKT/POLSEK MANDUAMAS/POLRES TAPANULI TENGAH/POLDA SUMUT, yang dibuat oleh Pelapor Ponisan Barasa, pada Selasa (9/12/2025) pukul 14.34 WIB.
Belum Ada Penangkapan, Warga Pertanyakan Kinerja Polsek Manduamas
Hingga berita ini ditulis, warga Kampung Lae Balno mengaku kecewa karena tidak ada perkembangan berarti dari pihak Polsek Manduamas. Mereka menilai aparat terkesan lamban dalam menangani kasus serius ini.
“Sampai detik ini satu pun dari pelaku belum ditangkap. Ini sangat janggal. Ada apa dengan Polsek Manduamas? Ini bukanlah kasus sepele, ini pengeroyokan berat!” tegas seorang warga Lae Balno, Kecamatan Danau Paris dengan nada kecewa.
Warga Aceh Singkil dari Desa Balnojuga mempertanyakan komitmen aparat dalam menegakkan hukum secara profesional dan transparan.
“Jika benar-benar bekerja sesuai prosedur, mustahil tidak ada satu pun pelaku yang diamankan dari kejadian seramai itu,” ujarnya
Desakan Agar Kapolres Turun Tangan Langsung
Atas situasi ini, masyarakat mendesak Kapolres Tapanuli Tengah untuk turun tangan langsung dan mengambil alih penyelidikan agar proses hukum berjalan cepat dan transparan.
“Kami tidak mau muncul dugaan lain. Kalau hari ini tidak ada langkah nyata, wajar jika masyarakat menilai penanganan kasus ini tidak maksimal,” ujar salah satu tokoh masyarakat Lae Balno.
Warga menegaskan, mereka hanya menuntut penegakan hukum tanpa pandang bulu, agar kasus ini tidak menimbulkan kecurigaan atau asumsi negatif terhadap aparat kepolisian.
“Kami hanya ingin keadilan ditegakkan. Para pelaku harus segera ditangkap dan diproses hukum,” pungkas warga.
📸 [RHM]




