BataNews

Berita Akurat Terpercaya Anti Hoaxs News

  • Jelajahi

    Copyright © BataNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Menu Atas

    @BATA-News

    Recent in Sports

    Recent in Sports

    Iklan

    Terkini

    Warga Desa Tualang Palang Akses Utama PT ASN, Tuntut Pengembalian Tanah Adat dan Plasma

    By Maha
    Senin, 15 Desember 2025, Desember 15, 2025 WIB Last Updated 2025-12-15T12:23:56Z
    Pengunjung: 1025
    Foto : Warga mendirikan palang serta pos jaga di satu-satunya jalan lintas utama menuju areal perkebunan PT ASN


    SUBULUSSALAM | BATANEWS 

    Puluhan warga Desa Tualang, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, memalang jalan desa yang menjadi akses utama keluar masuk mobil dan truk cold diesel pengangkut buah sawit milik PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN), Jumat (12/12/2025).


    Aksi tersebut dilakukan dengan mendirikan palang serta pos jaga di satu-satunya jalan lintas utama menuju areal perkebunan PT ASN. Dalam aksi itu, terlihat kaum ibu-ibu turut serta bersama para bapak-bapak sebagai bentuk solidaritas dan kekecewaan terhadap pihak perusahaan.



    Masyarakat Desa Tualang menyampaikan dua tuntutan utama yang hingga kini belum dipenuhi oleh PT ASN. Pertama, pengembalian tanah adat masyarakat Desa Tualang seluas sekitar 72 hektare. Kedua, pemberian lahan plasma bagi masyarakat Desa Tualang yang berbatasan langsung dengan areal perkebunan perusahaan.


    Bendahara Desa Tualang, Riswandi alias Gajah, mengatakan bahwa masyarakat telah berulang kali melakukan rapat dan mediasi, baik di tingkat desa maupun di Kantor Camat Rundeng, namun tidak pernah menghasilkan keputusan yang jelas.



    “Kami sudah pernah rapat di desa, juga sudah mediasi di kantor camat, tapi tidak ada hasil dan tindak lanjutnya. Karena itu hari ini kami bersama masyarakat melakukan pemalangan jalan dan mendirikan pos jaga sebagai bentuk kekecewaan kepada PT ASN,” ujar Riswandi.


    Ia menjelaskan, persoalan tanah adat tersebut telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Masyarakat, kata dia, terus dijanjikan bahwa tanah adat itu akan dikembalikan dan dapat dimanfaatkan oleh warga, namun hingga kini belum ada kepastian dari pihak perusahaan.


    “Sudah lebih dari 20 tahun masyarakat tidak bisa menggarap tanah adat milik kami sendiri. Janji-janji dari PT sampai sekarang masih digantung tanpa kepastian,” tegasnya.


    Akibat tidak adanya kejelasan tersebut, emosi warga pun memuncak. Mereka mengaku bosan dengan janji-janji yang tak kunjung direalisasikan, sehingga memilih melakukan aksi pemalangan sebagai bentuk tekanan kepada pihak perusahaan.


    Hingga berita ini diturunkan, akses jalan menuju PT ASN masih dipalang oleh warga, dan aktivitas kendaraan pengangkut buah sawit terhenti.


    📸 [MH]

    Komentar

    Tampilkan