![]() |
| Foto : Warga Aceh Tenggara yang terseret arus banjir bandang dari Sungai Lawe Alas, yang bermuara ke Lae Soraya. |
SUBULUSSALAM | BATANEWS
Derasnya arus Sungai Lae Soraya yang berhulu di Aceh Tenggara membawa kisah duka bagi warga di sepanjang aliran sungai hingga ke Kota Subulussalam.
Sejak akhir November 2025, banjir bandang yang melanda wilayah tersebut tidak hanya merusak infrastruktur dan permukiman, tetapi juga menelan korban jiwa.
Dalam beberapa hari terakhir, aparat kepolisian bersama TNI, tim SAR, dan warga menemukan sejumlah jenazah tanpa identitas di sepanjang aliran sungai. Proses identifikasi pun terus dilakukan oleh Polres Subulussalam dengan koordinasi lintas kabupaten.
1. Penemuan Jenazah Pertama di Sungai Lae Soraya
Pada Selasa (2/12/2025) pagi, warga Desa Sigrun, Kecamatan Sultan Daulat, dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat perempuan tanpa identitas yang mengapung di aliran Sungai Lae Soraya.
Kapolres Subulussalam AKBP Muhammad Yusuf menjelaskan bahwa jenazah pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak mencari ikan. Petugas Polsek Sultan Daulat dan Koramil setempat kemudian melakukan evakuasi ke tepi sungai dan membawa jenazah ke RSUD Subulussalam untuk pemeriksaan.
Dari hasil visum awal, jenazah perempuan itu diperkirakan sudah mengapung lebih dari tiga hari, dengan kondisi tubuh mulai membengkak. Polisi menduga kuat korban merupakan warga Aceh Tenggara yang terseret arus banjir bandang dari Sungai Lawe Alas, yang bermuara ke Lae Soraya.
2. Dua Jenazah Lain Ditemukan di Hari yang Sama
Masih di hari yang sama, warga kembali dikejutkan dengan penemuan dua jenazah tanpa identitas di lokasi berbeda di aliran Sungai Lae Soraya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, seorang warga menemukan mayat laki-laki mengapung di Desa Pasir Belo, kemudian disusul laporan kedua dari warga Desa Jabi-Jabi yang menemukan jenazah perempuan di tepi perkebunan sawit.
Proses evakuasi berlangsung dramatis karena akses darat terputus. Petugas Polsek Sultan Daulat harus menggunakan perahu Robin menelusuri sungai untuk mengevakuasi korban bersama warga dan Babinsa. Kedua jenazah dibawa ke RSUD Subulussalam untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Kasat Reskrim IPTU Abdul Mufakhir menjelaskan, kondisi kedua korban sudah tidak utuh lagi sehingga visum awal tidak dapat dilakukan. “Kami mengandalkan pencocokan DNA dan laporan warga hilang untuk memastikan identitas korban,” ujarnya.
3. Terungkap: Korban Pertama Bernama Jaslina (40), Warga Aceh Tenggara
Melalui serangkaian proses identifikasi dan pencocokan fisik, tim Satreskrim Polres Subulussalam akhirnya berhasil mengungkap identitas jenazah perempuan yang pertama ditemukan. Korban diketahui bernama Jaslina (40), warga Desa Lawe Penanggalan, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara.
Kepastian itu diperoleh setelah tim Inafis berkoordinasi dengan keluarga korban di Aceh Tenggara. Adik korban, Muliani, mengenali ciri-ciri khusus berupa kutil di bagian leher belakang dan gigi bawah yang ompong, yang sesuai dengan hasil pemeriksaan jenazah.
“Setelah identitas dipastikan, pihak keluarga berkoordinasi dengan RSUD Subulussalam untuk pemulangan jenazah ke Aceh Tenggara. Sore harinya, jasad korban diberangkatkan untuk disemayamkan di kampung halamannya,” ujar IPTU Abdul Mufakhir.
4. Dugaan Korban Banjir dari Hulu dan Upaya Penanganan
Pihak kepolisian meyakini bahwa seluruh korban yang ditemukan di aliran Sungai Lae Soraya merupakan korban banjir bandang dari wilayah hulu Aceh Tenggara, mengingat keterhubungan langsung antara Sungai Lawe Alas dan Lae Soraya.
Polres Subulussalam kini bekerja sama dengan Polres Aceh Tenggara, Basarnas, dan BPBD setempat untuk memperluas pencarian serta menyinkronkan data warga yang dilaporkan hilang.
Kapolres Subulussalam menegaskan, proses evakuasi dan identifikasi akan terus dilakukan hingga seluruh korban dapat dikenali dan dikembalikan kepada keluarga masing-masing.
“Kami berkomitmen untuk membantu penanganan kemanusiaan ini dengan sebaik-baiknya. Setiap korban akan diidentifikasi secara ilmiah dan diperlakukan dengan hormat,” tegas AKBP Muhammad Yusuf.
Epilog: Sungai yang Menyimpan Cerita Duka
Sungai Lae Soraya kini menjadi saksi bisu atas derasnya arus banjir yang menghantam Aceh Tenggara dan Subulussalam pada akhir November 2025.
Di balik kerja keras aparat dan relawan, setiap jenazah yang berhasil dikenali menjadi penanda harapan — bahwa setiap korban memiliki nama, keluarga, dan doa yang layak dipulangkan.
📸 [Red]




