BataNews

Berita Akurat Terpercaya Anti Hoaxs News

  • Jelajahi

    Copyright © BataNews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Menu Atas

    @BATA-News

    Recent in Sports

    Recent in Sports

    Iklan

    Terkini

    Korban Banjir di Jangka Buya, Santri Dayah Mudi Ditemukan Tak Bernyawa Setelah 20 Jam Pencarian

    Jumat, 28 November 2025, November 28, 2025 WIB Last Updated 2025-11-29T16:41:01Z
    Pengunjung: 1025
    Foto: personel TNI Polri dan warga membawa jenazah korban 


    PIDIE JAYA | BATANEWS 

    Suasana duka menyelimuti Kecamatan Jangka Buya, Pidie Jaya. Seorang santri Dayah Mudi Mesra Samalanga, M. Rais (19) asal Gampong Tengoh, Langsa, ditemukan meninggal dunia setelah terseret derasnya arus banjir pada Kamis (28/11/2025). Jasadnya baru berhasil ditemukan Jumat pagi, menutup pencarian panjang hampir 20 jam yang penuh harap dan kecemasan.


    Tragedi memilukan itu bermula ketika lima santri berupaya melintasi kawasan rel kereta api yang terendam banjir tidak jauh dari Kantor Polsek Jangka Buya. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut membuat air meluap cepat, menerjang apa saja yang dilaluinya. Kelima santri itu—Multazam (23), Firman Syah (20), M. Sidik (23), M. Rifki (17), dan M. Rais (19)—berusaha menembus banjir untuk melanjutkan perjalanan dari Samalanga menuju Meureudu.


    Namun, langkah mereka tak berdaya menghadapi luapan air yang semakin kuat. Arus tiba-tiba menyeret mereka, menciptakan kepanikan seketika. Dua santri berhasil diselamatkan rekan-rekannya, sementara Rais terseret lebih jauh hingga ke area persawahan warga dan hilang ditelan gelapnya malam.


    Kapolres Pidie Jaya, AKBP Faisal Pasaribu S.H., S.I.K., M.H., melalui Kapolsek Jangka Buya, Ipda Mustafa, mengatakan bahwa begitu laporan diterima, aparat TNI-Polri bersama Kampus Jangka Buya dan warga langsung menembus banjir dan lumpur untuk melakukan pencarian. Dengan perahu seadanya, tim terus menyisir lokasi hingga larut malam meski kondisi sangat gelap dan arus masih mengganas.


    “Upaya terus kita lakukan sampai larut malam, namun korban belum ditemukan,” ujar Ipda Mustafa dengan nada berat.


    Pagi hari setelah Subuh, pencarian kembali dilanjutkan. Dalam dinginnya udara pagi dan sisa hujan yang masih menggantung, TNI, Polri, warga, serta para santri Dayah Mudi kembali turun ke lokasi dengan harapan yang kian tipis namun tetap mereka genggam erat.


    Hingga akhirnya, sekitar pukul 10.00 WIB, harapan itu runtuh. Tubuh M. Rais ditemukan mengapung lemah, tak lagi bernyawa, hanya sekitar 50 meter dari titik awal ia terseret. Suasana pecah oleh tangis para santri, warga, dan aparat yang mengikuti proses pencarian sejak awal. Tidak ada yang mampu menahan haru melihat akhir tragis perjalanan seorang penuntut ilmu itu.



    Ditempat yang sama Danramil 27 Jangka Buya turut menyampaikan belasungkawa mendalam sekaligus apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian.


    “Kami sangat berterima kasih kepada warga dan personel TNI-Polri yang telah berjuang sejak Kamis hingga korban ditemukan. Ini duka kita bersama,” ungkapnya.


    Kepergian M. Rais meninggalkan luka yang sulit terobati bagi keluarga, sahabat, serta para santri lainnya. Banjir yang merendam kawasan itu bukan hanya merusak fasilitas dan aktivitas warga, tetapi juga merenggut nyawa seorang pemuda yang tengah menapaki jalan menuntut ilmu agama.


    Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi musibah ini. [W4N15]

    Komentar

    Tampilkan