Musibah kembali terjadi dimana Agara dikepung banjir akibat meluapnya sejumlah anak sungai di beberapa titik hingga merendam sejumkah Kute (desa) di wilayah Kecamatan Bambel, Kecamatan Ketambe, Kecamatan Babusalam, Kecamatan Semadam dan sebagain di wilayah Kecamatan Lawe Bulan, pada Senin malam (13/11/2023)
Banjir ini disebabkan hujan deras selama enam jam mengguyur wilayah Agara membuat jalan nasional lintas Kutacane-Blangkejeren dan ruas jalan lintas Kutacane - Medan nyaris lumpuh akibat tumpukan material bebatuan disertai lumpur hingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.
Sementara, jalan Lintas Kutacane - Medan pada titik di desa Kuning Satu, Kecamatan Bambel, dan Desa Titi Pasir, Kecamatan Semadam, juga tergenang dan tertutup material yang disertai lumpur, sehingga arus lalulintas di daerah tersebut lumpuh.
Selain menutup badan jalan, puluhan rumah warga di wilayah Kecamatan Semadam tepatnya Desa Titipasir, Kampung Baru dan Pasar puntung rusak ringan karena terjangan air bah.
Sementara di wilayah Kecamatan Bambel puluhan rumah dan sekolah juga tergenang luapan air di Desa Lawe Hijo, Desa Pinding, Desa Kuning Satu, Desa Rikit, Desa Kita Buluh dan sejumlah Desa lainya di wilayah Kecamatan Babussalam dan Kecamatan Ketambe.
Selain merendam puluhan rumah, juga terpantau jempabatan utama yang menghubungkan antara lain Kecamatan Babussalam - Kecamatan Lawe Alas tepatnya di Desa Mbarung putus total akibat amukan sungai Alas.
Meski belum ada dilaporkan korban jiwa, akibat banjir ini, sejumkah warga terpaksa mengungsi di rumah kerabat dan sejumlah tempat ibadah.
Hingga berita ini dirilis, belum ada keterangan resmi dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agara terkait korban maupun data jumlah kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir ini. Sementara hingga pukul 00.45 WIB, Selasa November 2023, hujan terus saja mengguyur tanpa henti.[✓]







